Minggu, 19 Mei 2013

critical journal review


“Sociolinguistics”

CRITICAL-JOURNAL REVIEW


Name          : SULAEMAN
Nim            : 40300110098
Class           : AG.4

ENGLISH AND LITERATURE DEPARTMENT
ADAB AND HUMANITIES FACULTY
STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF ALAUDDIN
MAKASSAR


Pendahuluan
Judul artikel               : “Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa (language     shift and language
maintenance

Penulis                 : Nurdin Bramono and Miftah Rahman

Jumlah halaman  : 7 (tujuh)

Ringkasan Isi Artikel (Summary)
Sosiolinguistik menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakainya dalam masyarakat. Hal ini berarti bahwa sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi, serta bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu (Suwito, 1983). Sedangkan, pemakaian bahasa adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam situasi yang kongkret.
Dalam interaksi sosial terterjadi saling pengaruh satu sama lain. Orang yang lebih aktif akan mendominasi interaksi tersebut. Dengan kata lain, apabila suatu bahasa lebih banyak dipakai, maka bahasa itu akan berkembang. Dan sebaliknya,  apabila bahasa yang tidak banyak dipakai (jarang dipakai), maka bahasa itu tidak akan berkembang dan kosakatanya akan terdesak oleh pemakai bahasa yang lebih dominan. Sehingga jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka akan terjadi kepunahan bahasa (language death).


According to Fishman (Nancy Hornberger:2006) :
The study of language maintenance and language shift is concerned with the relationship between change ( or stability ) in language usage patterns, on the one hand, and ongoing psychological, social or culture processes, on the other hand, in populatios that utilize more than one speech variety for intra-group or for inter-group process.
Pergeseran Bahasa
        Salah satu faktor terjadinya pergeseran bahasa adalah kedwibahasaan (bilingualism). Tetapi harus diperhatikan bahwa bilingualims bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa. Chaer dan Agustina (2004:142) mengemukakan bahwa pergeseran bahasa menyangkut penggunaan bahasa oleh seorang penutur yang bisa terjadi sebagai akibat perpindahan dari satu masyarakat tutur ke masyarakat tutur lain. Jadi dengan kata lain, pergeseran bahasa akan terjadi apabila seseorang atau sekelompok masyarakat penutur tertentu pindah ke tempat baru yang berbeda bahasa. Dan pendatang baru ini harus menyesuaikan diri dengan ‘menanggalkan’ bahasanya sendiri, lalu menggunakan bahasa penduduk setempat dan terjadi selama beberapa generasi.
        Sumarsono dan Partana (2002) mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa (language shift) yaitu:
Ø  Migrasi atau perpindahan penduduk,
Ø  Faktor ekonomi,
Ø  Faktor pendidikan.




Pemertahanaan Bahasa
        Secara umum pemertahanan bahasa didefinisikan sebagai keputusan untuk tetap melanjutkan penggunaan bahasa secara kolektif oleh sebuah komunitas yang telah menggunakan bahasa tersebut sebelunya (Fasold: 1984). Lebih lanjut fasold juga menyatakan bahwa pemertahanan bahasa ini merupakan kebalikan atau sisi yang berlainan dari pergeseran bahasa, yaitu dimana sebuah komunitas memutuskan untuk mengganti bahasa yang telah digunakannya atau memilih bahasa lain sebagai ganti bahasa yang tlah digunakannya.
        Menurut Sumarsono dalam laporan penelitiannya mengenai pemertahanan bahasa ada beberapa faktor yang menyebabkan bahasa itu dapat bertahan yaitu;
Ø  Adanya toleransi dari masyarakat mayoritas dalam berinteraksi dengan golongan minoritas
Ø  Adanya sikap kebudayaan
Ø  Adanya loyalitas yang tinggi dari pengguna bahasa
Ø  Adanya kesinambungan pengalihan bahasa ibu (mother tongue) dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya.

Dalam melakukan pemertahanan bahasa, ada hal yang menarik , yaitu ada beberapa pemikiran praktis yang dapat dijadikan dasar untuk mempertahankan bahasa, yaitu, pertama menggunakan bahasa tersebut disetiap kesempatan, misalnya dalam keluarga, diforum pertemuan, dsb, kemudian, adalah menghidupsuburkan pemakaian bahasa tersebut di media cetak (cetak dan elektronik), seperti koran, buku-buku majalah, radio dan televisi. Yang terakhir, memperjuangkan bahasa tersebut di daerah lainnya.
       
Kritik/pembahasan
Dalam artikel yang di tulis oleh Nurdin Bramono and Miftah Rahman menjelaskan tentang pergeseran bahasa dan pemertahanannya, serta faktor yang mempengaruhi pergeseran bahasa (language shift). Selain itu penulis memberikan contoh hasil penelitian oleh para ahli sebagai pelengkap untuk dapat memberikan gambaran tentang fenomena pergeseran dan pemtahanan bahasa.
Namun, setelah ditelaah secara mendalam, artikel ini juga memiliki beberapa kekurangan. Seperti kurangnya penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya pergeseran bahasa. Sebenarnya ada banyak faktor seperti, demografi, sosial, okonomi, politik, agama, sikap (attitude) dan nilai (value). Selain itu pada pembahasan “pergeseran bahasa halaman 2, penulis tidak menjelaskan mengapa bilingualism merupakan faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa.
Kesimpulan
        Pergeseran bahasa  adalah Bergesernya bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu pada kelompok minoritas atau pada kelompok imigran. Dimana pergeseran bahasa akan terjadi apabila seseorang atau sekelompok masyarakat penutur tertentu pindah ke tempat baru yang berbeda bahasa. Dan pendatang baru ini harus menyesuaikan diri dengan ‘menanggalkan’ bahasanya sendiri, lalu menggunakan bahasa penduduk setempat dan terjadi selama beberapa generasi. Dan salah satu faktor yang mempengaruhi pergeseran bahasa adalah imigrasi atau perpindahan penduduk, ekonomi dan adanya bilingualism. Namun meskipun demikian ada usaha untuk mempertahankan bahasa tersebut sebelum punah (death) yang disebut dengan language maintenance.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar